Apa kekurangan gizi ?
Subnutrition
terjadi ketika seorang individu tidak cukup mengkonsumsi makanan. Ini dapat
terjadi jika orang tersebut memiliki pola makan yang buruk, mereka tidak
mengerti seberapa pentingnya makan, cukup mengkonsumsi makanan akan memberi keseimbangan
tubuh dari salah kelompok makanan dasar. Pola makan yang buruk dapat
menyebabkan kekurangan vitamin, mineral dan salah satunya zat penting lainnya. Sebagai
contoh anak kurang gizi bisa menyebabkan berbagai penyakit antara lain
penyakit kudis, hal tersebut terjadi karena kondisi tubuh seorang mengalami
kekurangan vitamin C ( asam askorbat ). Demikian pula bayi dan anak-anak yang kurang
gizi rentan terhadap penyakit kudis. Seseorang bisa gemuk salah satunya
disebabkan karena mengkonsumsi lebih banyak kalori dari yang mereka butuhkan
dan sebaliknya.
Organisasi
Kesehatan Dunia ( WHO ) menyatakan bahwa
kurang gizi merupakan penyumbang
terbesar kematian anak secara global, hal tersebut terjadi dalam 45% kasus
kematian anak.
Kekurangan berat
badan dan kurang berkembangnya tubuh anak menjadi penyebab dari 2,2 juta
kematian anak tiap tahunnya di seluruh dunia. Kekurangan vitamin A atau seng
menyebabkan 1 juta kematian setiap tahun.
WHO menambahkan
bahwa kurang gizi selama masa anak-anak bisa menyebabkan kesehatan
yang buruk dan prestasi dalam pendidikan yang rendah saat dewasa. Anak kurang
gizi nantinya cenderung akan mengasilkan keturunan yang kurang sehat pula. Kurang
gizi juga akan mempermudah seseorang terkena penyakit.
Kelompok orang yang beresiko tinggi
mengalami kurang gizi :
- Orang tua
terutama mereka yang dirawat di rumah sakit atau dalam perawatan institusional
jangka panjang,
- Individu yang
terisolasi secara sosial, orang yang berpenghasilan rendah ( orang miskin ),
Orang dengan gangguan makan kronis ( seperti bulimia atau anoreksia nervosa ),
- Orang dalam masa
penyembuhan setelah sakit atau kondisi serius.
Ciri-ciri kurang gizi
Ciri-ciri kurang
gizi salah satunya bisa dilihat dari kondisi fisik seseorang. Namun ada
tanda-tanda yang dapat di jadikan gejala salah seorang mengalami kurang gizi,
antara lain :
- Kehilangan lemak
( jaringan adiposa ),
- Kesulitan
bernapas , risiko lebih tinggi dari kegagalan pernapasan,
- Depresi,
- Resiko tinggi
komplikasi setelah operasi,
- Resiko lebih
tinggi hipotermia - suhu tubuh abnormal rendah,
- Jumlah total
beberapa jenis sel darah putih turun yang berakibat sistem kekebalan tubuh
melemah, Meningkatkan risiko infeksi,
- Kerentanan yang
lebih tinggi untuk merasa dingin,
- Lama penyembuhan untuk luka,
- Lama pulih dari infeksi,
- Pemulihan lebih
lama dari penyakit,
- Gairah seks yang rendah,
- Masalah dengan
kesuburan,
- Massa otot
berkurang,
- Massa jaringan
berkurang,
- Kelelahan,
kelelahan, atau apatis,
- Lekas
marah.
Dalam kasus yang lebih parah :
- Kulit menjadi tipis, kering, tidak elastis, pucat
dan dingin,
- Lemak di wajah
hilang, pipi dan mata terlihat cekung,
- Rambut menjadi
kering dan jarang , jatuh dengan mudah,
- Gizi buruk dapat
menyebabkan unresponsiveness ( pingsan ),
- Jika kekurangan
kalori berlanjut cukup lama, memungkinkan sakit jantung, hati dan gagal nafas,
- Tidak
kenkonsumsi kalori selama 8 s.d. 12 minggu akan berakibat sangat fatal,
- Sedangkan jika anak
kurang gizi biasanya akan mengalami perkembangan perilaku lambat, bahkan
keterbelakangan mental sangat mungkin bisa terjadi.
Penyebab Kekurangan Gizi
Kekurangan gizi
yang mengakibatkan kesehatan buruk mungkin disebabkan oleh beberapa kondisi, di
banyak negara berkembang penduduk yang mengalami gizi buruk tersebar luas
karena tidak memiliki cukup makanan untuk dimakan. Namun ada penyebab lain
seseorang kurang gizi, antara lain :
Pola makan yang
buruk
Jika seseorang tidak makan cukup makanan, atau jika apa yang mereka makan tidak memiliki kandungan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi, apabila itu terjadi secara terus menerus maka lama-kelamaan mereka akan menderita kekurangan gizi.
Masalah
kesehatan mental
Beberapa Pasien
dengan kondisi kesehatan mental, seperti depresi, dapat merusak pola makan yang
baik. Hal tersebut bisa diperparah apabila seseorang menderita anoreksia
nervosa atau bulimia, karena penderitanya hanya dapat menelan sedikit makanan.
Masalah
Mobilitas
Orang-orang
dengan masalah mobilitas tinggi dimungkin bisa menderita gizi buruk, hal tersebut
karena mereka tidak mempunyai waktu untuk istiraha dan makan yang cukup.
Gangguan
pencernaan dan kondisi perut
Beberapa orang
mungkin makan dengan benar, akan tapi pencernaan tubuh mereka tidak dapat
menyerap nutrisi yang mereka butuhkan. Contohnya termasuk Pasien dengan
penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Individu yang
menderita penyakit Celiac memiliki kelainan genetik yang membuat mereka tidak
toleran terhadap gluten. Pasien dengan penyakit celiac memiliki risiko lebih
tinggi dari kerusakan pada lapisan pencernaan usus mereka, yang mengakibatkan
penyerapan makanan kurang maksimal.
Pasien yang
mengalami serangan serius diare dan / atau muntah mungkin kehilangan nutrisi
penting dan berada pada risiko yang lebih tinggi dari Penderitaan dari kekurangan
gizi.
Alkoholisme
Alkoholisme
adalah (jangka panjang) penyakit kronis. Individu yang menderita alkoholisme
dapat mengembangkan gastritis atau kerusakan pankreas. Masalah ini sangat
merusak kemampuan tubuh untuk mencerna makanan, menyerap vitamin tertentu dan
memproduksi hormon which dan mengatur metabolisme. Alkohol mengandung kalori
yang mengurangi perasaan seseorang merasakan lapar sehingga mengakibatkan makan
tidak teratur.